Skip to main content

Pilu Gadis Bitung Lulus di Fakultas Kedokteran Unsrat Tapi Tak Punya Biaya, Kini Dapat Bantuan Biaya Kuliah

Pilu Gadis Bitung Lulus di Fakultas Kedokteran Unsrat Tapi Tak Punya Biaya, Kini Dapat Bantuan Biaya Kuliah
Pilu Gadis Bitung Lulus di Fakultas Kedokteran Unsrat Tapi Tak Punya Biaya, Kini Dapat Bantuan Biaya Kuliah

Marselinda Morensia Mulalinda, gadis asal Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) menelan pahit sulitnya mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Dia kini waswas karena sudah dinyatakan lulus diterima di FK namun terancam tak bisa kuliah karena tersandung persoalan biaya.

Kisah pilu Marselinda pun viral setelah dia mencurahkan keinginannya untuk tetap bisa mengambil kesempatan kuliah di Fakultas Kedokteran Unsrat melalui media sosial. Marselinda terancam gugur jika tak segera membayar uang kuliah tunggal (UKT), sekalipun telah dinyatakan lulus melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022.

Gadis itu mengaku hanya punya sisa waktu 10 hari untuk membayar UKT senilai Rp 14 juta. Desakan waktu untuk mendapatkan uang sebesar itu kemudian membuatnya memberanikan diri menyampaikan keluh melalui media sosial.

"Tadi saya buang malu, memberanikan diri posting. Sebenarnya takut juga dengan respons orang-orang. Takutnya dianggap saya mengemis uang," kata Marselinda kepada detikcom, Minggu (29/5).

Target utama dari unggahannya itu ialah perhatian pemerintah daerah. Marselinda berharap ada uluran tangan pemerintah daerah terkait kondisi yang dialaminya. Salah satu yang diharapkan yakni mendapat beasiswa. Sebab, kondisi ekonomi kedua orang tuanya sulit memenuhi tanggungan biaya kuliah yang ia butuhkan.

"Sebenarnya tujuan awal di-posting supaya pemerintah dapat melihat, ada perhatian buat saya. Jadi tujuan awal supaya pemerintah daerah bisa lihat, bantu-bantu supaya dapat beasiswa," ucap dia.

Apalagi impian menjadi mahasiswa kedokteran sudah ia damba-dambakan sejak dulu. Marselinda optimistis dengan berprofesi menjadi dokter, kelak dia bisa mengubah kehidupannya bersama keluarga.

"Kemauan kuliah besar sekali, soalnya kan saya tulang punggung keluarga. Nanti membiayai keluarga, dan adik saya," ungkap Marselinda.

Dia mengaku sebenarnya sempat patah semangat mengejar impiannya masuk di Fakultas Kedokteran Unsrat. Namun, sang ayah terus memberinya dukungan dan motivasi yang membuatnya terlecut mencari jalan keluar.

"Ada sempat menyerah tapi karena dari awal papa bilang jangan menyerah. Tapi sebagai anak merasa membebani kedua orang tua," ujarnya.

Selama duduk di bangku kuliah, Marselinda merupakan salah satu siswa berprestasi. Dia pernah mewakili sekolahnya untuk mengikuti olimpiade di tingkat provinsi. Bahkan pernah meraih juara 3 dalam olimpiade di Universitas Negeri Manado (Unima).

"Pertama Marselinda ikut lomba biografi sampai tingkat provinsi. Terus ada yang juara 3 di Unima tahun ini. Terus ada bidang biografi beberapa kali di beberapa ajang, dengan beberapa lomba. Terus ada medali perak tahun lalu," paparnya.

Unggahan Marselinda di Media Sosial

Marselinda mengunggah kisahnya melalui media sosial dan beredar, Sabtu (28/5). Dalam unggahan itu, Marselinda mengungkapkan siswa waktu 10 hari yang ia miliki untuk membayar UKT senilai Rp 14 juta paling telat pada 6 Juni 2022.

Unggahannya turut melampirkan sejumlah bukti keikutsertaannya dalam SNMPTN 2022 sebagai calon mahasisa Fakultas Kedokteran Unsrat. Mulai dari kartu tes, bukti kelulusan, biaya yang harus dibayar, hingga piagam penghargaan yang telah diraihnya.

Dia lantas menceritakan mengapa bisa terdesak waktu untuk melunasi pembayaran UKT. Marselinda rupanya menyembunyikan pendaftaran hingga kelulusannya di Fakultas Kedokteran Unsrat dari kedua orang tuanya yang diumumkan sejak Maret 2022 lalu.

Marselinda khawatir jika kedua orang tuanya tahu, ia akan dilarang untuk mendaftar menjadi calon mahasiswa Fakultas Kedokeran. Dia menyadari kemampuan ekonomi kedua orang tuanya yang terbatas.

"3 bulan lalu tanpa sepengetahuan orang tua saya mendaftarkan diri untuk kuliah mengambil jurusan kedokteran. Saya tahu orang tua saya tidak akan mampu membiayainya," tulis Marselinda dalam unggahannya.

"Ayah saya adalah tukang kayu atau bangunan, namun karena sudah lansia maka panggilan bekerja kayu dan bangunan sudah jarang sekali. Ayah beralih menjadi tukang ojek, namun jika sakit asam urat dan kolesterolnya kumat, ibulah yang menggantikan ayah mengantar penumpang," lanjut Marselinda.

Marselinda dalam unggahannya turut melampirkan sejumlah piagam yang pernah ia raih. Piagam-piagam tersebut diakuinya menjadi modal besarnya untuk mendaftar di Fakultas Kedokteran Unsrat.

"Saya tidak punya biaya untuk kuliah. Saya hanya punya piagam-piagam dan medali ini, yang saya kumpulkan selama SMA," beber dia.

"Saya berharap ini semua bisa menolong saya untuk kuliah, namun saya tidak tahu bagaimana caranya. Waktu saya tinggal 10 hari lagi. Tolong bantu saya," tambah Marselinda dalam unggahannya.

Walkot Bitung Bantu Urus Kendala Marselinda

Wali Kota (Walkot) Bitung, Sulut Maurits Mantiri langsung menanggapi viralnya unggahan Marselinda. Dia mengaku bakal membantu Marselinda terutama terkait kendala biaya yang ia alami.

"Ya sudah diurus (terkait curhat kendala biaya Marselinda)," ujar Maurits kepada detikcom, Minggu (29/5).

Pemkot Bitung pun disebut sudah mengagendakan pertemuan dengan Marselinda. Akan tetapi, Maurits belum menjelaskan secara detail terkait agenda pertemuan itu.

"Selasa (31 Mei 2022) kita jumpa (agendakan pertemuan dengan Marselinda)," singkat Maurits.

Sumber: Detik.com